Sangkima

Sangkima

June 25, 2025

Sejarah Desa Sangkima




Sekitar tahun 1970, Sangkima merupakan
sebuah kampung dengan segala kegiatan administrasi
berpusat di kota Bontang sebagai ibukota kecamatan. Pada saat itu,Kampung Sangkima
dipimpin oleh bapak Untung Suropati.



Tahun 1972 Pertamina mulai masuk dan
beroperasi di daerah Sangkima. Sebelum itu
wilayah Sangkima pernah dijadikan lahan penambangan oleh belanda pada tahun
1932 yang kemudian
ditinggalkan. Kisaran tahun
1972-1973 warga Sangkima
terjangkit penyakit beri-beri dan kolera yang sempat menewaskan 30 orang. Hingga tahun 1982 pusat administrasi masih berada di Bontang, pada saat itu pemerintahan kampung
sempat terhenti karena
kepala kampung memiliki
tugas ganda yaitu sebagai kepala kampung serta merangkap menjadi
koordinator hansip.



Tahun 1984 Sangkima menjadi dusun yang terdiri dari 5 RT dan menjadi
perwakilan Kecamatan
Sangkima. Pada tahun 1987, 4 tokoh masyarakat Sangkima yaitu, bapak Hamid, Sukri Idar, Suwito dan H. Rustan
berinisiatif mengupayakan dusun Sangkima untuk dapat menjadi desa, setelah
melalui perjuangan panjang
akhirnya pada tahun 1995 Dusun Sangkima
berubah status menjadi Desa Persiapan Sangkima dan 4 orang tokoh tersebut menjadi Pjs (pejabat sementara)desa persiapan.



Tahun 1996 dengan SK Menteri NO:140/SK.406.A/1996 Sangkima Resmi menjadi Desa dengan kecamatan bukan lagi di Kota
Bontang melainkan masuk di Kecamatan Sangatta.
Tahun 1997 berdasarkan surat Menteri NO : 146.1/1331/PUOD Sangkima menjadi desa
definitive yang dipimpin oleh Bapak Sukri Idar. Sangkima sendiri memiliki luas wilayah sebesar
10.473 Ha. dengan penduduk sebanyak
3.102 jiwa dan terbagi
menjadi  921 KK.



Desa Sangkima melaksanakan Pilkades pertama
pada tanggal 03 Februari 1999 dengan
menempatkan bapak Drs. Said Ramadan
Sebagai Kepala Desa terpilih. Tahun 2004 berdasarkan undang-undang nomor 22
tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka Desa Sangkima
dipecah menjadi 2 (dua)
yaitu menjadi Desa Sangkima dan Desa Persiapan
Teluk Singkama.Hal ini mengakibatkan luas wilayah Desa Sangkima berkurang
sekitar



2.203 hektar yang menjadi
bagian wilayah desa Persiapan Teluk Singkama/Sangkima lama.





Pada tahun 2014 SK baru Desa Sangkima
keluar dengan Nomor 140/K.789/2014, desa ini resmi
dalam lingkup kecematan Sangatta Selatan yang Luas wilayah
sekitar 37.919,2 ha. Adapun
total penduduk sebanyak 3.102 jiwa. Secara administrasi, Desa Sangkima
terletak di Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Keseluruhan wilayahnya masuk dalam kawasan Taman
Nasional Kutai (TNK), dengan luas wilayah 37.919,2 ha.



Sebagian besar penduduk Desa Sangkima
mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan nelayan meskipun
ada beberapa penduduk
desa yang berprofesi sebagai karyawan PT.
Pertamina yang beroperasi di wilayah desa ini. Desa    Sangkima terdiri dari 9 Dusun dan 27 Rukun Tetangga (tahun 2019)
namun setelah adanya data Rukun Tetangga yang
memiliki jumlah warga dibawah syarat administrasi suatu Rukun Tetangga maka Rukun Tetangga tersebut dilebur, sehingga
di bulan Oktober tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 Desa Sangkima
memiliki 9 Dusun dan 26 Rukun Tetangga.



Salah satu dusun yang ada di Desa
Sangkima yaitu Dusun Teluk Lombok adalah kawasan strategis
yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat pariwisata bahari. Kawasan ini berbatasan langsung dengan selat makasar dan hampir semua penduduknya menggantungkan hidupnya dari sumber
daya laut (nelayan).



Desa Sangkima juga memiliki potensi
untuk pengembangan pertanian
seperti pertanian tanaman
pangan, perkebunan dan peternakan. Sampai akhir tahun 2005, Desa Sangkima
telah dikembangkan lahan berupa sawah tadah hujan seluas 450 ha yang digunakan
untuk tanaman padi dan komoditi tanaman pangan lainnya. Tanah dalam bentuk rawa sekitar 850 ha yang berpotensi
untuk pengembangan budidaya ikan. Potensi lain yang dimiliki oleh desa ini adalah
tanah kering yang dimanfaatkan untuk
tegal/ladang sekitar 465 ha
dan 200 ha untuk pemukiman. Sebagian besar warna tanah di desa ini adalah kuning, hitam dan abu-abu dengan tekstur lempung dan pasir yang
kedalamannya 50 m, serta tanah di desa ini juga memiliki kandungan
besi.



Beberapa komoditi pertanian telah dikembangkan di desa ini seperti tanaman
pangan (padi, singkong,
umbi-umbian dan jagung), komoditi perkebunan (kopi, jeruk, durian, kelapa, coklat, salak, rambutan, campedak
dan mangga), komoditi peternakan(sapi, ayam,
bebek, itik dan kambing) dan pengembangan tanaman
obat serta komoditi
perikanan terutama perikanan
laut mempunyai potensi
besar dikembangkan menjadi
komoditi unggulan di desa ini.



Di samping potensi sumber daya alam,
Desa Sangkima juga didukung oleh sistem kelembagaan yang sudah berjalan dengan baik. Lembaga desa seperti
Kepala Desa dan BPD maupun
lembaga masyarakat seperti
LPM, kelompok keagamaan dan kelompok tani. Bahkan ada kelompok
tani yang merupakan kelompok binaan Mitra
TNK berhasil mewakili
Kabupaten Kutai Timur di lomba desa
percontohan tingkat provinsi.



Dukungan infrastruktur jalan menuju Desa Sangkima terdiri dari jalan utama menuju Bontang yang telah beraspal serta jalan
dari Sangata Lama meskipun tidak beraspal masih dapat dilalui kendaran baik mobil maupun motor. Desa Sangkima juga terdapat bandar
udara yang dibangun oleh
pihak Pertamina dan sekarang sudah diserahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur, namun kini bandara
tersebut telah nonaktif.